Pada kenyataannya, jika tingkat kesesuaian ini dinilai kurang, hal tersebut dapat menjadi alasan penolakan permohonan, sehingga wajar apabila menimbulkan rasa khawatir.
Dalam artikel ini, kami akan menguraikan isi pekerjaan yang tercakup dalam Visa Teknik, Humaniora, dan Bisnis Internasional, serta menjelaskan syarat pendidikan dan pengalaman kerja yang diperlukan.
Selain itu, kami juga akan membahas bagaimana kesesuaian antara bidang studi dengan jenis pekerjaan dinilai, serta memberikan penjelasan terperinci berdasarkan latar belakang masing-masing, baik lulusan universitas, lulusan sekolah kejuruan, maupun mereka yang mengandalkan pengalaman kerja.
Table of Contents
Isi Pekerjaan dalam Visa Teknik, Humaniora, dan Bisnis Internasional

Berikutnya, kami akan menjelaskan secara rinci isi pekerjaan yang termasuk dalam masing-masing kategori tersebut.
Teknik
Pekerjaan yang termasuk dalam kategori Teknik adalah pekerjaan yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari bidang ilmu eksakta, seperti sains dan teknik.Dalam kategori ini, seseorang diharapkan mampu menerapkan teori akademik yang berbasis ilmu pengetahuan alam ke dalam praktik nyata, misalnya dalam perancangan sistem atau pengelolaan proses produksi.
Contoh profesi yang umum dalam kategori ini antara lain:
Pengetahuan Humaniora
Pekerjaan yang termasuk dalam kategori Pengetahuan Humaniora adalah pekerjaan yang membutuhkan keahlian yang diperoleh dari bidang ilmu sosial dan humaniora, seperti ekonomi atau hukum.Dalam kategori ini, dibutuhkan pengetahuan yang luas mengenai ilmu humaniora maupun ilmu sosial, yang berperan penting dalam mendukung pengelolaan perusahaan serta operasional organisasi.
Contoh profesi yang umum dalam kategori ini antara lain:
Bisnis Internasional
Pekerjaan yang termasuk dalam kategori Bisnis Internasional adalah pekerjaan yang memerlukan pemikiran serta kepekaan yang berakar pada pemahaman budaya asing.Dalam kategori ini, seseorang diharapkan dapat memanfaatkan kemampuan bahasa dan keterampilan menghadapi perbedaan budaya untuk mendukung kelancaran interaksi maupun transaksi internasional.
Contoh profesi utama dalam kategori ini antara lain:
Pendidikan dan Pengalaman Kerja yang Diperlukan untuk Memperoleh Visa Teknik, Humaniora, dan Bisnis Internasional

Berikut ini, penjelasan akan dibagi menjadi dua kategori, yaitu Teknik dan Pengetahuan Humaniora serta Bisnis Internasional, guna menguraikan secara rinci syarat pendidikan dan pengalaman kerja yang dibutuhkan pada masing-masing kategori.
Pendidikan dan Pengalaman Kerja yang Diperlukan dalam Kategori Teknik dan Pengetahuan Humaniora
Untuk dapat bekerja dalam kategori Teknik dan Pengetahuan Humaniora, seseorang diwajibkan memiliki latar belakang pendidikan tertentu atau pengalaman kerja yang relevan.Untuk memperoleh izin, salah satu dari persyaratan berikut harus dipenuhi:
Selain itu, bagi lulusan sekolah kejuruan di Jepang yang ingin memperoleh izin tinggal ini, wajib menyelesaikan program pendidikan khusus di sekolah kejuruan dan memperoleh gelar Senmonshi (Ahli Madya).
Pendidikan dan Pengalaman Kerja yang Diperlukan dalam Kategori Bisnis Internasional
Untuk memperoleh izin bekerja dalam kategori Bisnis Internasional, pelamar harus memenuhi salah satu persyaratan terkait pendidikan dan pengalaman kerja berikut:Perlu dicatat bahwa apabila suatu pekerjaan termasuk ke dalam kategori Teknik dan Pengetahuan Humaniora sekaligus Bisnis Internasional, maka standar dari kategori Teknik dan Pengetahuan Humaniora akan diprioritaskan.
Oleh karena itu, misalnya seorang lulusan universitas yang bertanggung jawab atas pekerjaan perdagangan internasional, jika isi pekerjaannya juga sesuai dengan kriteria Teknik dan Pengetahuan Humaniora, ada kemungkinan izin dapat diperoleh tanpa memerlukan pengalaman kerja tambahan.
Jika Memiliki Kualifikasi di Bidang IT, Pendidikan dan Pengalaman Kerja Tidak Diperlukan
Meskipun suatu pekerjaan termasuk dalam kategori Teknik dan Pengetahuan Humaniora, apabila pemohon memiliki sertifikasi terkait IT yang ditetapkan melalui pengumuman resmi oleh Menteri Kehakiman, maka persyaratan pendidikan maupun pengalaman kerja yang biasanya diperlukan dapat dikecualikan.Sistem ini berlaku tidak hanya untuk sertifikasi yang diperoleh di Jepang, tetapi juga mengakui sertifikasi dari luar negeri. Oleh karena itu, mekanisme ini dapat dimanfaatkan ketika perusahaan ingin merekrut langsung tenaga ahli IT yang berkualifikasi tinggi dari luar negeri.
Beberapa sertifikasi domestik yang diakui dalam skema pengecualian ini antara lain:
Dengan demikian, kepemilikan sertifikasi tertentu memungkinkan pemohon untuk memperoleh izin tinggal tanpa harus memenuhi syarat pendidikan maupun pengalaman kerja. Hal ini juga menjadi sarana bagi perusahaan untuk memperluas cakupan dalam perekrutan tenaga profesional.
Banyak sertifikasi IT dari luar negeri juga diakui sebagai sah. Untuk informasi lebih rinci, silakan merujuk pada dokumen resmi berikut:
Referensi: Badan Layanan Imigrasi Jepang|Pengumuman IT
Visa Teknik, Humaniora, dan Bisnis Internasional: Pentingnya Kesesuaian antara Pendidikan dan Isi Pekerjaan

Selanjutnya, akan dijelaskan sejauh mana tingkat kesesuaian tersebut diperlukan berdasarkan jenis latar belakang pendidikan, serta bagaimana standar penilaiannya ditetapkan.
Lulusan Universitas dan Perguruan Tinggi Singkat Dinilai dengan Kesesuaian yang Lebih Fleksibel
Bagi lulusan universitas maupun perguruan tinggi singkat, Badan Imigrasi menerapkan kebijakan dengan menilai kesesuaian antara latar belakang pendidikan dan jenis pekerjaan secara lebih fleksibel.Hal ini didasarkan pada tujuan pendidikan tinggi, yaitu memberikan pengetahuan yang luas, mengembangkan kemampuan intelektual, moral, dan keterampilan aplikatif, serta berkontribusi pada kemajuan masyarakat melalui penerapan hasil pembelajaran.
Oleh karena itu, meskipun mata kuliah yang ditempuh tidak sepenuhnya sejalan dengan pekerjaan yang dijalani, izin masih dapat diberikan dalam beberapa kasus.
Sebagai contoh, lulusan fakultas ekonomi yang bekerja sebagai insinyur IT, atau lulusan fakultas teknik yang bekerja di bidang penjualan, tetap berpeluang untuk memperoleh Visa Teknik, Humaniora, dan Bisnis Internasional.
Lulusan Sekolah Kejuruan (Ahli Madya) Diperlukan Tingkat Kesesuaian yang Cukup Tinggi
Apabila seseorang menyelesaikan pendidikan di sekolah kejuruan (program khusus di sekolah kejuruan), maka diperlukan tingkat kesesuaian yang cukup tinggi antara bidang studi yang diambil dengan pekerjaan yang akan dijalani.Hal ini didasarkan pada tujuan sekolah kejuruan sebagai lembaga pendidikan yang berfokus pada penguasaan keterampilan praktis dan kemampuan kerja yang dibutuhkan dalam dunia profesional maupun kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, apabila keterkaitan antara bidang studi dan isi pekerjaan dinilai kurang memadai, ada kemungkinan izin tidak akan diberikan.
Contoh nyata kasus penolakan yang telah dipublikasikan antara lain:
Pengalaman Kerja Mencakup Mata Kuliah yang Ditempuh dan Pekerjaan yang Relevan
Pengalaman kerja selama 10 tahun yang dipersyaratkan dalam kategori Teknik dan Pengetahuan Humaniora dapat mencakup masa studi ketika menempuh mata kuliah yang relevan di universitas atau lembaga pendidikan sejenis.Selain itu, tidak wajib seluruh pengalaman kerja tersebut berasal dari bidang yang secara langsung termasuk dalam kategori Teknik, Pengetahuan Humaniora, atau Bisnis Internasional. Riwayat pekerjaan di bidang yang berkaitan juga dapat diperhitungkan sebagai pengalaman kerja yang sah.
Untuk kategori Bisnis Internasional, pengalaman kerja selama 3 tahun yang dipersyaratkan tidak harus identik sepenuhnya dengan pekerjaan yang akan dijalani, namun tetap harus memiliki keterkaitan yang jelas dengan isi pekerjaan tersebut.
Lebih lanjut, bagi lulusan universitas, apabila pekerjaannya termasuk dalam bidang penerjemahan, interpretasi, atau pengajaran bahasa, maka persyaratan pengalaman kerja tidak diberlakukan.
Kesimpulan
Dalam artikel ini telah dijelaskan mengenai klasifikasi pekerjaan dalam visa Teknik, Pengetahuan Humaniora, dan Bisnis Internasional, serta kriteria penilaian terkait dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja.Bagi lulusan universitas maupun perguruan tinggi singkat, penilaian dilakukan secara lebih fleksibel, sementara lulusan sekolah kejuruan dituntut memiliki tingkat kesesuaian yang lebih tinggi. Selain itu, juga telah dibahas mengenai perlakuan khusus terhadap pemegang sertifikasi IT serta perhitungan pengalaman kerja.
Bagi perusahaan yang berencana merekrut tenaga asing maupun bagi individu asing yang ingin bekerja di Jepang, sangat penting untuk memahami sejauh mana pendidikan dan pengalaman yang dimiliki dapat dikaitkan dengan pekerjaan yang akan dijalani.
Apabila terdapat keraguan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan ahli agar dapat mempersiapkan dokumen dengan tepat dan memastikan proses pengajuan berjalan dengan lancar.
Komentar Pengawas Ahli
Saat mengajukan permohonan visa Teknik, Humaniora, dan Bisnis Internasional, sangat penting untuk menunjukkan secara jelas keterkaitan antara isi pekerjaan dengan latar belakang pendidikan.Hal ini tidak hanya mempermudah proses mendapatkan izin, tetapi juga meningkatkan kemungkinan memperoleh izin tinggal jangka panjang, seperti 3 tahun atau 5 tahun.
Karena kolom “Rincian Kegiatan” pada formulir aplikasi hanya terdiri dari dua baris, sebaiknya disiapkan dokumen tambahan yang menjelaskan secara rinci hubungan antara pekerjaan dan pendidikan, lalu dilampirkan bersama permohonan.
Sumber Informasi Primer yang Dijadikan Rujukan dalam Penyusunan Artikel
Informasi primer yang dijadikan rujukan dalam penyusunan artikel ini adalah sebagai berikut:e-GOV Pencarian Peraturan|Peraturan Menteri yang menetapkan standar berdasarkan Pasal 7 Ayat 1 Butir 2 Undang-Undang Pengendalian Imigrasi dan Pengakuan Pengungsi
(https://laws.e-gov.go.jp/law/402M50000010016/)
Badan Layanan Imigrasi Jepang|Status Tinggal “Teknik, Humaniora, dan Bisnis Internasional”
([https://www.moj.go.jp/isa/applications/status/gijinkoku.html](https://www.moj.go.jp/isa/applications/status/gijinkoku.html))
Badan Layanan Imigrasi Jepang|Tentang Penjelasan Status Tinggal “Teknik, Humaniora, dan Bisnis Internasional”
([https://www.moj.go.jp/isa/content/001413895.pdf](https://www.moj.go.jp/isa/content/001413895.pdf))
Badan Layanan Imigrasi Jepang|Contoh Kasus Izin dan Penolakan
([https://www.moj.go.jp/isa/content/001413912.pdf](https://www.moj.go.jp/isa/content/001413912.pdf))
Badan Layanan Imigrasi Jepang|Pemberitahuan IT
(https://www.moj.go.jp/isa/policies/bill/nyukan_hourei_h09.html)
Artikel ini adalah terjemahan dari versi asli dalam bahasa Jepang.